Hallo semuanya! Lama yaaa nggak update blog! Hahaha.. 2013 kali ini penuh kejutan! π Ah ya, sejak Oktober 2012 kemarin, saya akhirnya kembali lagi ke Bontang, kota kecil di mana saya tinggal sejak kecil hingga SMA. Yaaa, keputusan ini saya ambil karena sempat ada lowongan pekerjaan di perusahaan pupuk terkenal di Indonesia. Walaupun akhirnya, saya tidak lolos. HAHAHA. Baru sampai tes TPAnya, saya udah keok π Tetapi saya sih nggak berkecil hati, karena bukan impian saya bekerja di bidang HRD. Ya, saya masih mengejar impian untuk bisa menjadi tenaga pendidik π
Dari bulan Oktober 2012 itu, saya menganggur. Ya! Jadi pengangguran! π Sebenarnya sih saya nggak sendiri, karena ada si Mas Ismu yang nemenin selama di Bontang. Doi sempet lanjut ke psikotes tapi akhirnya belum rejekinya juga, akhirnya kita jadi pengangguran berdua π Doi sempet tes di KPI bulan Januari dan lanjut sampe psikotesnya… and JRENG! gak rejeki juga. Haha. Padahal punya pacar sarjana psikologi tapi nggak dimanfaatkan sih π
Dari sini deh, si doi jadi resah, gelisah, galau, macem-macem deh! Udah gitu, Mas Ismu harus ngorbanin S2nya di Undip demi mencari kerja di Bontang. Kenapa nggak diselesaikan dulu? Entahlah, si Mas cuma bilang dia pengen pindah aja ke Bontang terus pindah kuliahnya di Samarinda aja. Mungkin nggak mau jauh-jauh dari gue kali ya. Huahaha *GR* Sebenarnya sih, saya juga yang nahan dia supaya nggak balik ke SemarangΒ *akhirnya ngaku deh*
Berkali-kali Mas Ismu ngelamar kerjaan, kemana-mana tapi nggak ada panggilan. Sampe akhirnya Mas ditegur sama guru ngajinya,”Mungkin kamu perlu nikah dulu, supaya jalan rejekimu dibuka sama Allah.”Β *DEG* Waktu itu saya dan si Mas cuma mesem-mesem aja. Eh nggak taunya, hal itu dipikirin serius sama Mas Ismu… Sekitar bulan Februari, doi diskusi sama ibu dan tantenya. Belum berani tuh ngomong sama Ayahnya Rencana dia mau ngelamar sih udah kedengeran sama saya, karena doi keceplosan. Hahaha.Β
Bulan April adalah bulan rezeki bagi kami berdua. Per tanggal 1 April, Mas Ismu diterima kerja dan saya pun begitu. Akhirnya impian saya menjadi tenaga pengajar dikabulkan sama Allah. Saya jadi terapis ABK (Anak berkebutuhan khusus) di ABS Center. Next time saya ceritakan suka dukanya mengajar ABK π
Sekitar tanggal 4 April, Ismu dan keluarganya datang “meminta” saya. Disitu perasaan saya deg-degan. Campur aduk. Padahal sudah 6 tahun kami berteman dekat, tetap saja rasanya aneh. Akhirnya diputuskan tanggal 5 Mei akadnya digelar. Persiapannya benar-benar kilat. Untungnya, saya sudah tahu rencana Ismu dari bulan dua kemarin. Jadinya, ketika saya dan Ibu pergi ke Jakarta, kami beli-beli baju akad dan persiapan lainnya.
Tanggal 5 Mei itu akhirnya datang juga. Saya “dikurung” di kamar. Nggak boleh ketemu sampai akhirnya prosesi ijab kabul selesai. Saya ditemani oleh salah satu sahabat saya, Tangan saya dingin, jantung rasanya mau copot ketika mengetahui bahwa prosesi ijab kabul sudah dimulai. Lucunya, saya kira saat itu Mas Ismu masih latihan. Ternyata tidak! Kalimat ijab diucapkannya dengan lancar dan hanya sekali saja. Alhamdulillah! Kemudian, Mas menjemput saya di kamar. Saya lihat Mas Ismu sangat grogi, sampai-sampai lupa menggandeng saya π Fotografernya sampai negur. “Mas, mbak Putrinya digandeng dong.” π
Ketika kami berdua disandingkan, benar-benar aneh rasanya. Campur aduk. Mana semua mata ngeliat ke kami. Pikiran udah kemana-mana. Hahaha. Ketika sungkem, air mata tumpah semuanya. Alhamdulillah saat kami menikah, orang tua kami masih lengkap π Setelah sungkem, acara dilanjut dengan bersalaman, foto-foto dan makan-makan. And you know what? Saya dan si Mas nggak sempet makan! Gimana mau makan, wong foto-fotonya nggak berhenti-berhenti! π
Alhamdulillah…. semuanya lancar. Sekarang saatnya kami mengarungi bahtera rumah tangga yang pastinya nggak selalu mulus. Mohon doanya juga ya supaya segera diberikan rezeki yang lebih sama Allah (baca: anak). Hehehe… π
Salam dari pengantin baru! π³
Β